Blogroll

Pengertian Beriman Kepada Allah

                                          

                                                                    



                                                    Beriman Kepada Allah


         Iman secara bahasa berasal dari bahasa Arab “AmanaYu’minu – Imanan” artinya mempercayai, meyakini dan membenarkan. Kata “Iman” serumpun dengan kata “Aman” artinya aman, damai dan selamat sejahtera. Kata aman identik dengan kata amanah artinya orang mukmin harus dipercaya ucapannya, perbuatannya dan bertanggung jawab apabila diberikan amanah, sehingga tercipta kehidupan yang damai selamat sejahtera. Secara istilah, iman adalah :
اَلْلأِيْمَانُ  عَقَدْ بِالْقَلْبِ وَاِقْرَارٌباِلِلسَانِ وَعَمَلٌ باِلْاَرْكَانِ (رواه ابن ماجه)
Artinya :
“iman adalah mempercayai dalam hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam bentuk perbuatan.”(H.R. Ibnu Majah)

      Iman kepada Allah artinya percaya seyakin-yakinnya bahwa Allah itu ada, Maha Esa, Esa dalam sifat-Nya, zat-Nya dan Esa dalam perbuatan-Nya. Agar keimanan seseorang menjadi kokoh dan mantap maka perlu kiranya didasari oleh dalil-dalil yang memperkokohnya, baik dalil naqli maupun dalil aqli. Secara rasional (dalil aqli) mustahil Tuhan itu terbilang (banyak), karena jikalau banyak akan terjadi perselisihan faham akibatnya pasti alam ini tidak eksis lagi bahkan hancur. Karena itu, Allah Maha Esa dan Maha tunggal, buktinya alam ini dapat berjalan dengan teratur. sedangkan secara naqli (Al-qur’an dan hadits), sebagaimana firman-Nya :
ذلكم الله ربكم ج لااله الاهو جخلق كل شيء فاعبدوه جوهوعلى كل شيءوكيل                    
                       
Artinya :
 “Itulah Allah,Tuhan kamu:tidak ada Tuhan selain Dia,pencipta segala sesuatu, maka sembahlah ia,Dia lah pemelihara segala sesuatu.”(Q.S. Al-An’am[6] : 102)
         Zat Tuhan tidak dapat dilihat, bukan berarti sesuatu yang tidak dapat dilihat disebut tidak ada, sebab tidak semua yang ada itu dapat dilihat secara kasat mata. Contohnya, dalam tubuh manusia ada jiwa(roh) yang tidak seorang pun mampu untuk melihatnya, akan tetapi semua orang percaya bahwa dalam tubuh manusia ada kekuatan roh yang menggerakkan tubuhnya, sebab jika roh itu lepas maka matilah manusia. Demikian pula zat Allah,sekalipun akal fikiran manusia tidak mampu mencapai pengetahuan tentang hakikat zat-Nya, bukan berarti Tuhan tidak ada. Akan tetapi Allah ada, yang mampu melihatnya hanyalah Dia sendiri, Allah berfirman :
لاتدركه الابصاروهويدرك الابصار جوهواللطيف الخبير
Artinya :            
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan manusia,sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah yang Maha Halus,Maha Teliti”(Q.S. al-An’am[6]:103)
       Setiap mukmin yakin bahwa Allah swt. adalah Tuhan yang memiliki kesempurnaan baik sifat, zat maupun perbuatan-Nya dan jauh dari sifat kekurangan sebagaimana yang disifatkan oleh orang-orang kafir maupun munafik dari kelompok Yahudi, Nasrani, Majusi dan Musyabihah. Mereka mensifati Allah dengan sifat yang tidak selayaknya. Misalnya, mereka mengatakan bahwa Isa adalah anak Allah.Isa adalah Tuhan anak atau Uzair anak Allah.sedangkan malaikat adalah putri Allah

0 Response to "Pengertian Beriman Kepada Allah"

Contact Form

Name

Email *

Message *

View Blog

wdcfawqafwef